Kala Malam Hati Berbisik

Di tengah kepekatan malam
lena aku baru seketika cuma
belum lagi terulit mimpi
terjaga meraba tercari sesuatu
terlihat layangan ringkas
bagaikan halilintar membelah dada
mata yang terpisat-pisat terus menjadi segar
runtunnya hatiku mendengar sekeping khabar.

Bukan hati tidak gembira menyambut kebahagiaanmu
bukan cinta sepertinya cinta rijal kepada nisa'
hati sekadar pilu
menangisi ruang waktu yang tiadanya lagi seperti dulu
mesramu bukan lagi semesra biasa
gurauanmu bukan lagi senda tawa mu yang ku kenali
kau kini telah berubah
jurang lebih besar bakal tercipta
pergimu menyempurnakan sunnah
lantas bagaimanakah aku???
baru terasa ingin bermesra denganmu
merasa nikmatnya berukhwah dengan insan sepertimu
tapi....
seakan telah hilang serinya sebelum waktu.

Malam beransur dinihari
sendirian merenungi bumbung tempat berteduh
terkenang pada embun di luar
pastinya sedang setia bersama dedaunan hijau
hadirnya menemani sebentar cuma
kala mentari menjengah kekeringanlah ia
tersayat pilu hati ku
benarlah seperti namamu
hadirmu sementara cuma
kini aku sendirian bakal ditinggalkan.
moga bahagia menemani perjalanan hidupmu sahabatku...


No comments:

Post a Comment